Banjarsari Kota Nyari

Banjarsari Kota Nyari (Nyaman, Asri, Rindang, dan Indah) kini mulai memudar. Padahal, istilah ini sempat popular di kalangan warga Banjarsari Ciamis. Dulu, Berbagai tulisan Banjarsari Kota Nyari terpampang dengan indah di hampir setiap instansi pemerintahan ataupun di lembaga pendidikan. Tapi, entah kenapa tulisan itu kini hilang, yang tersisa mungkin hanyalah sebutan untuk SDN Kota Nyari, sebuah SD yang terletak di belakan Kantor Koramil Banjarsari. 
Taman Banjarsari yang menjadi taman kota, kini pun sudah tidak ada lagi, yang ada hanyalah lapangan yang tak terurus dengan semrawutnya para pedagang kaki lima yang menutupi taman tersebut. Banjarsari berasal dari kata Banjar dan Sari. Banjar dalam Kamus Kawi-Indonesia diartikan lingkungan, baris ber-banjar, dan berbaris rapih arah ke belakang. Sedangkan menurut istilah Karawitan Sunda, banjar artinya berurutan dengan teratur, banjar nada (tinggi-rendahnya nada yang berurutan dengan teratur), sedangkan menurut Kamus Basa Sunda, Banjar artinya barang, pakarangan. bunga: taman. Sedangkan kata sari di dalam kamus bahasa Indonesia artinya isi utama (dari suatu benda), butir-butir pada bunga yang mengandung sel jantan (sebagai alat pembiakan bagi tumbuh-tumbuhan). 
Jadi, Banjarsari bisa diartikan sebagai lingkungan atau pusat sebuah tempat yang asri, indah, dan nyaman, secara menyeluruh. Mungkin hal inilah yang mengawali istilah sebutan Banjarsari sebagai Kota Nyari. Kecamatan Banjarsari merupakan kecamatan yang memiliki desa terbanyak di Kabupaten Ciamis yang terdiri dari 21 desa, 77 Dusun, 157 RW dan 712 RT yaitu Banjaranyar, Banjarsari, Cibadak, Cicapar, Cigayam, Ciherang, Cikaso, Cikupa, Ciulu, Kalijaya, Karyamukti, Kawasen, Langkapsari, Pasawahan, Purwasari, Ratawangi, Sindangasih, Sindanghayu, Sindangrasa, Sindangsari, dan Sukasari. Banjarsari sejak tahun 1600an telah mulai menghiasi panggung sejarah. Banjarsari, dulu adalah sebuah Kabupaten atau kadaleman dengan nama Kawasen yang dipimpin oleh Bagus Sutapura. Luas Kawasen ini meliputi Pamotan (Kalipucang) sampai Bojong Malang (Cimaragas sebelah Barat)
Akhir-akhir ini di wilayah Kec Banjarsari sering terkena  Banjir, Setelah banjir yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Ciamis yakni di Banjarsari, Banjaranyar, dan Pamarican, warga sibuk membersihkan rumah, Senin 10 Oktober 2016. Banjir yang dipicu hujan deras yang beberapa hari ini mengguyur wilayah Ciamis mengakibatkan beberapa anak Sungai Citanduy meluap. Luapan air bah yang berasal dari Sungai Ciputrahaji, Citalahap, Cikaso, dan Kawasen, kembali menggenai permukiman serta ratusan hektare persawahan. Sebelumnya, Sabtu 17 september 2016, beberapa desa di tiga kecamatan itu juga diterjang banjir serupa.

Banjir yang terjadi Minggu 9 Oktober 2016 lebih luas dibandingkan sebelumnya. Khususnya di wilayah Banjarsari, ada 8 desa diterjang banjir, yakni Desa Banjarsari, Cibadak, Ciherang, Ratawangi, Ciulu, Kawasen, Purwasari, dan Sukasari. Setelah beberapa jam, banjir yang pada beberapa lokasi mencapai ketinggian hingga satu meter juga sudah surut. 

Beruntung juga air cepat surut, jadi tidak sempat mengungsi. Beberapa warga di Desa Ratawangi dan Ciherang, mengungsi karena airnya tinggi sekali. Tak hanya barang, hewan ternak juga dibanwa ke lokasi yang lebih tinggi," ungkap Anto, warga Desa Ratawangi, Kecamatan Banjarsari, Senin 10 Oktober 2016. Dia mengungkapkan, setelah banjir saat ini warga sibuk membersihkan rumah. Yang lokasinya lebih rendah kondisinya lebih rapah, banyak sekali lumpur masuk ke dalam rumah. Selain itu banyak sampah seperti batang dan ranting pohon yang terhampar di halam rumah. 

Banjir sekarang lebih luas dibanding sebelumnya, Sabtu 17 September 2016. Tidak hanya ratusan rumah, ratusan hekare sawah juga terendam banjir. Memang tidak sampai semalaman, setelah beberapa jam air kembali surut," ungkapnya.

Ditemui terpisah, anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Ciamis, Ade Deni, mengatakan bahwa dari 3 kecamatan, paling parah di wilayah Banjarsari. Ada sepuluh desa terendam banjir. Ttal keluarga yang kena dampak bankiir mencapai 4.516 KK. Sedangkan di Kecamatan Banjaranyar emat desa dengan 792 KK. 

Air memang sudah surut dan warga yang sebelumnya sempat mengungsi sudah pulang kembali. Sekarang warga sibuk membersihkan perabotan rumah tangga yang kotor karena banyak lumpur. Selain itu juga ada beberapa rumah yang rusak kena banjir," tuturnya. Sementara itu, Bupati Ciamis Iing Syam Arifin, meninjau beberapa titik lokasi banjir. Saat berada di wilayah Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, mendapati warga tengah membersihkan saluran air yang tersumbat. "Banjir kali ini lebih luas dibanding yang terjadi sebelumnya. Banjir tidak hanya dipicu tingginya curah hujan, juga karena adanya saluran air yang tersumbat, sehingga air tidak dapat mengalir," tuturnya. 

Dia minta seluruh aparatnya segera mengambil tindakan untuk mengatasi persoalan tersebut. Salah staunya adalah kesiapan bantuan dan logistik. "Harus secepatnya ditangani. Sehingga keadaan dapat segera kembali pulih," ujarnya.
Hujan yang beberapa hari mengguyur juga mengakibatkan beberapa titik di Kota Banjar diterjang banjir. Data di BPBD Kota Banjar Banjir, ada 92 rumah tersebar di tiga kecamatan, yakni Pataruman (28), Banjar (19), dan Langensari (45). Selain itu, longsior juga terjadi di beberapa titik.
Sumber Kompasiana + ( PR )

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/mustafid/banjarsari-kota-nyari-kenapa-memudar_55001b2f813311ca60fa73d9
Istilah Banjarsari Kota Nyari (Nyaman, Asri, Rindang, dan Indah) kini mulai memudar. Padahal, istilah ini sempat popular di kalangan warga Banjarsari Ciamis. Dulu, Berbagai tulisan Banjarsari Kota Nyari terpampang dengan indah di hampir setiap instansi pemerintahan ataupun di lembaga pendidikan. Tapi, entah kenapa tulisan itu kini hilang, yang tersisa mungkin hanyalah sebutan untuk SDN Kota Nyari, sebuah SD yang terletak di belakan Kantor Koramil Banjarsari. Taman Banjarsari yang menjadi taman kota, kini pun sudah tidak ada lagi, yang ada hanyalah lapangan yang tak terurus dengan semrawutnya para pedagang kaki lima yang menutupi taman tersebut. Banjarsari berasal dari kata Banjar dan Sari. Banjar dalam Kamus Kawi-Indonesia diartikan lingkungan, baris ber-banjar, dan berbaris rapih arah ke belakang. Sedangkan menurut istilah Karawitan Sunda, banjar artinya berurutan dengan teratur, banjar nada (tinggi-rendahnya nada yang berurutan dengan teratur), sedangkan menurut Kamus Basa Sunda, Banjar artinya barang, pakarangan. bunga: taman. Sedangkan kata sari di dalam kamus bahasa Indonesia artinya isi utama (dari suatu benda), butir-butir pada bunga yang mengandung sel jantan (sebagai alat pembiakan bagi tumbuh-tumbuhan). Jadi, Banjarsari bisa diartikan sebagai lingkungan atau pusat sebuah tempat yang asri, indah, dan nyaman, secara menyeluruh. Mungkin hal inilah yang mengawali istilah sebutan Banjarsari sebagai Kota Nyari. Kecamatan Banjarsari merupakan kecamatan yang memiliki desa terbanyak di Kabupaten Ciamis yang terdiri dari 21 desa, 77 Dusun, 157 RW dan 712 RT yaitu Banjaranyar, Banjarsari, Cibadak, Cicapar, Cigayam, Ciherang, Cikaso, Cikupa, Ciulu, Kalijaya, Karyamukti, Kawasen, Langkapsari, Pasawahan, Purwasari, Ratawangi, Sindangasih, Sindanghayu, Sindangrasa, Sindangsari, dan Sukasari. Banjarsari sejak tahun 1600an telah mulai menghiasi panggung sejarah. Banjarsari, dulu adalah sebuah Kabupaten atau kadaleman dengan nama Kawasen yang dipimpin oleh Bagus Sutapura. Luas Kawasen ini meliputi Pamotan (Kalipucang) sampai Bojong Malang (Cimaragas sebelah Barat)

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/mustafid/banjarsari-kota-nyari-kenapa-memudar_55001b2f813311ca60fa73d9
Istilah Banjarsari Kota Nyari (Nyaman, Asri, Rindang, dan Indah) kini mulai memudar. Padahal, istilah ini sempat popular di kalangan warga Banjarsari Ciamis. Dulu, Berbagai tulisan Banjarsari Kota Nyari terpampang dengan indah di hampir setiap instansi pemerintahan ataupun di lembaga pendidikan. Tapi, entah kenapa tulisan itu kini hilang, yang tersisa mungkin hanyalah sebutan untuk SDN Kota Nyari, sebuah SD yang terletak di belakan Kantor Koramil Banjarsari. Taman Banjarsari yang menjadi taman kota, kini pun sudah tidak ada lagi, yang ada hanyalah lapangan yang tak terurus dengan semrawutnya para pedagang kaki lima yang menutupi taman tersebut. Banjarsari berasal dari kata Banjar dan Sari. Banjar dalam Kamus Kawi-Indonesia diartikan lingkungan, baris ber-banjar, dan berbaris rapih arah ke belakang. Sedangkan menurut istilah Karawitan Sunda, banjar artinya berurutan dengan teratur, banjar nada (tinggi-rendahnya nada yang berurutan dengan teratur), sedangkan menurut Kamus Basa Sunda, Banjar artinya barang, pakarangan. bunga: taman. Sedangkan kata sari di dalam kamus bahasa Indonesia artinya isi utama (dari suatu benda), butir-butir pada bunga yang mengandung sel jantan (sebagai alat pembiakan bagi tumbuh-tumbuhan). Jadi, Banjarsari bisa diartikan sebagai lingkungan atau pusat sebuah tempat yang asri, indah, dan nyaman, secara menyeluruh. Mungkin hal inilah yang mengawali istilah sebutan Banjarsari sebagai Kota Nyari. Kecamatan Banjarsari merupakan kecamatan yang memiliki desa terbanyak di Kabupaten Ciamis yang terdiri dari 21 desa, 77 Dusun, 157 RW dan 712 RT yaitu Banjaranyar, Banjarsari, Cibadak, Cicapar, Cigayam, Ciherang, Cikaso, Cikupa, Ciulu, Kalijaya, Karyamukti, Kawasen, Langkapsari, Pasawahan, Purwasari, Ratawangi, Sindangasih, Sindanghayu, Sindangrasa, Sindangsari, dan Sukasari. Banjarsari sejak tahun 1600an telah mulai menghiasi panggung sejarah. Banjarsari, dulu adalah sebuah Kabupaten atau kadaleman dengan nama Kawasen yang dipimpin oleh Bagus Sutapura. Luas Kawasen ini meliputi Pamotan (Kalipucang) sampai Bojong Malang (Cimaragas sebelah Barat)

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/mustafid/banjarsari-kota-nyari-kenapa-memudar_55001b2f813311ca60fa73d9